5 Faktor Penyebab Kegagalan Pemula Dalam Dunia Percupangan. Hindari Hal Ini!

Sumber foto: pixabay.com

Masih banyak pertanyaan dari temen-temen yang menanyakan tips bagaimana sih bang cara ternak cupang yang benar? Burayak saya kok banyak yg mati tahu-tahu hilang. Hmm ya seperti itulah kira-kira pertanyaannya. Alasannya sih banyak yang bilang mereka masih baru pemula dalam hal pemijahan ikan cupang.


Maka Dalam artikel ini saya akan membantu menjawab pertanyaan tadi. Untuk menjadi seorang breeder memang kelihatannya mudah, namun temen-temen harus tahu juga ilmunya dan tekniknya. sebelumnya saya juga sudah menuliskan bagaimana cara memijahkan cupang dengan benar. Bagi yang belum tahu silahkan lihat disini.

Setelah temen-temen sudah baca dan menerapkan apa yang ada pada artikel saya mengenai cara memijahkan ikan cupang yang benar. Dan kalian rasa masih gagal, mungkin poin-poin ini akan menjadi jawaban dan sekaligus jadi penyebab kegagalan dalam proses breeding kalian, yaitu :

1.Biasanya para pemula tidak mengetahui usia ikan

Untuk yang pertama ini saya sering kali menemukannya. Banyak dari temen-temen yang enggak tahu usia atau size ikan cupang. Kadang indukan masih 2 bulan sudah dikawinkan. Kalau bisa jangan, walaupun bisa itu hasilnya akan riskan gagal bro. Lebih baik cari yang indukan usia 4 bulan atau lebih. Biasanya indukan yang usia 4 bulanan, memiliki ukuran tubuh size M+. Karena indukan yang usia 4 bulan akan lebih matang dan pastinya akan menghasilkan telur lebih banyak. Walaupun demikian jika indukan kali baru pertama dipijahkan atau istilahnya masih perjaka buat male nya kalau ciwinya masih perawan masih segel belum pernah hohohihe. Ini juga perlu pengawasan ekstra.Hal yang saya lakukan jika indukan male maupun female yang masih segel yaitu setelah terlihat ada telurnya saya langsung angkat femalenya. Kemudian setelah 2 hari ikan menetas induk jantan saya angkat. Berdasarkan pengalaman saya sendiri, jika indukan jantan tidak diambil burayak akan dimakan. Itulah yang membuat burayak tiba-tiba hilang. Setelah itu tutup rapat tempat burayak tadi, usahakan sampai nyamuk kira-kira tidak bisa masuk. Karena bisa buat bertelur buat jentik. Untuk usia burayak 3 hari masih belum bisa makan jentik, malah nanti burayak bisa dimakan oleh jentik. Karena besar jentiknya.

2. Tidak Memperhatikan Ketersediaan Pakan

Sebelum memulai memijahkan ikan cupang, temen-temen harus mempersiyabkan pakannya kurang lebih H+1 dari hari menetasnya baru dihari ke 2 kita kasih makan. Untuk pakan burayak saya rekomendasikan temen-temen pakek artemia. Artemia merupakan pakan yang tepat buat burayak menurut saya dibandingkan dengan pakan lainnya. Artemia ini sangat mudah dibeli ditoko online. Cara penetasannya juga mudah. Kalian tinggal isi air untuk wadahnya, tambahkan garam ikan kemudian masukan artemianya lalu nyalakan aerator. Tunggu deh sampai besok nya lagi. Nah setelah usia 1 mingguan kalian kasih deh kutir atau kutu air. Karena jika menggunakan artemia terus-menerus ikan cupang tidak akan cepat besar.

3.Menyalahkan Keadaan

Nah ini yang saya paling kagak demenin, kadang ada yang menyalahkan diri dan keadaan. Kalau bisa janganlah ya sob. Karena hal besar itu diawali dengan hal-hal kecil. Ikuti saja prosesnya, misalnya kalian breeding sementara pakai kaleng bekas cat yang 5kg, ya gunakan itu aja dulu jangan maksakan kemampuanmu untuk langsung buat kolam yang besar-besar. Kemudian jika mampunya beli indukan yang grade B ya itu dulu di breeding, jangan langsung beli yang Grade A, import pula langsung dari thailand. Walaupun kalian beli indukan grade A kalau belum menguasai pemijahan, hasilnya saya rasa sama aja.

4. Sikap atau kebiasaan

Disini maksut untuk sikap dan kebiasaan ialah kurang sabar dalam memijahkannya. Banyak diantara kita sebagai pemula breeder, ingin cepat-cepat melihat burayak sudah besar apa belum. Kebiasaan seperti ini tak nyaman bagi burayak ya temen-temen. Jadi usahakan membuka kaleng burayak atau wadah lainnya hanya satu kali sehari saat kasih makan artemia tadi. Saya biasanya kasih makan sore hari. Karena kalo pagi masih kerja.

5. Tidak Memperhatikan Kestabilan Air

Pola perawatan bukan melulu pada ikannya saja melainkan meliputi settingan air kadar PH, dan kaporit jika kaporit terlalu tinggi maka akibatnya ikan temen-temen lama besarnya. Sementara PH air jika melebihi angka 8 maka bisa dipastikan ikan temen-temen akan gampang kuncup dan mudah terserang white spot. Untuk itu temen-temen wajib menyediakan ph tester, daun ketapang, dan garam ikan.

Saya kira itu yang bisa saya tulis dalam artikel kali ini. Apabila ada yang kurang benar mohon ditambahkan dikolom komentar ya temen-temen, jangan sungkan-sungkan. Mari belajar bersama demi memajukan dunia percupangan yang ada di Indonesia.